top of page
Cari
  • zcelebescommunity

Upaya Konservasi Kura-kura Hutan Sulawesi

Diperbarui: 19 Jun

Kura-kura hutan Sulawesi atau Leucocephalon yuwonoi, merupakan salah satu dari dua spesies kura-kura endemik dengan sebaran terbatas. Spesies ini terdaftar sebagai spesies yang terancam punah (CR) oleh Daftar Merah IUCN (2023). Keberadaan dan sebarannya di Sulawesi memerlukan penelitian lebih lanjut. Selain itu, habitatnya sangat terancam akibat penebangan hutan akibat faktor antropogenik di Sulawesi Tengah. Oleh karena itu, kami meyakini spesies-spesies tersebut memerlukan perhatian khusus karena potensi ancaman dan tekanan perusakan habitat yang tinggi.


A male of Leucocephalon yuwonoi in the wild
A male of Leucocephalon yuwonoi in the wild

Leucocephalon yuwonoi dapat ditemukan di hutan sekunder dan habitat yang dimodifikasi termasuk rawa-rawa kecil dan aliran drainase di kawasan perkebunan kakao atau kelapa (Riyanto, 2006). Habitat mereka adalah berupa sungai yang dangkal dan jernih; substratnya bervariasi dari batu besar, batu kecil, lempung liat, dan lempung berpasir (Riyanto dkk., 2006). Jenis ini menyukai habitat dengan tutupan kanopi yang jauh lebih banyak, tutupan tanaman berdaun lebar, dan tutupan tanah yang lebih banyak dan lebih dalam (Simms et al., 2022). Namun habitatnya sangat terancam akibat deforestasi yang disebabkan oleh faktor antropogenik di Sulawesi Tengah (Riyanto, 2006; Riyanto et al., 2013; Simms et al., 2022). Selain itu, mendokumentasikan dampak aktivitas manusia (seperti praktik berburu, perdagangan hewan peliharaan, eksploitasi, sumber pendapatan, dll.) juga diperlukan (Ives et al., 2008; Simms et al., 2022).

Interviewing the locals
Interviewing the locals

Night searching (left) and the morphological measurement of Leucocephalon yuwonoi (right)
The morphological measurement of Leucocephalon yuwonoi (left) and Night searching (right)

Beberapa bulan lalu, tim kami melakukan survei di beberapa lokasi di Kabupaten Toli-Toli dan Buol, Sulawesi Tengah. Survei kami lakukan di 9 lokasi. Kami menggunakan metode purposive sampling dan juga mewawancarai penduduk setempat tentang keberadaan spesies target, kemungkinan konsumsi, perdagangan, dll. Penelitian kami menunjukkan bahwa Leucocephalon yuwonoi hanya ditemukan di beberapa desa di Kabupaten Toli-Toli. Di salah satu lokasi penelitian, kami menemukan satu individu di sungai dangkal tidak jauh dari tempat pembuangan sampah. Selain itu, hasil wawancara menunjukkan bahwa spesies ini masih kurang dikenal atau bahkan kurang mendapat perhatian. Oleh karena itu, kami melakukan kunjungan lapangan bersama pemuda setempat dari desa ini. Meski dengan peralatan seadanya, mereka terlihat sangat antusias. Kami berharap mereka dapat mengenal habitat L. yuwonoi, menjaga, dan melindungi segala sesuatu yang berhubungan dengan satwa endemik langka ini. Sedangkan di Kabupaten Buol, ada enam desa yang menjadi lokasi survei, namun kami tidak dapat menemukan eksistensi kura-kura ini.


Education and conservation campaign to local school
Education and conservation campaign to local school

Selain itu, tim kami juga melaksanakan kegiatan edukasi dan konservasi. Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa sekolah di lokasi penelitian. Ini adalah kegiatan yang paling menyenangkan karena kami melihat anak-anak begitu antusias mengenal kura-kura endemik ini. Selain itu, program peningkatan kapasitas pemuda setempat juga berjalan lancar. Mereka bahkan antusias mengikuti field trip mencari L. yuwonoi, meski dengan peralatan seadanya. Tidak hanya anak-anak dan remaja tetapi juga orang tua, bahkan ada yang dengan senang hati membantu pekerjaan lapangan kami. Program pemantauan juga masih berjalan. Kami juga telah menerima beberapa laporan dari pemuda setempat. Beberapa di antaranya adalah laporan dari Kab. Buol bahwa L. yuwonoi kemungkinan besar juga terdapat di salah satu desa di Buol karena adanya kolektor/pemburu spesies ini.


Terima kasih atas dukungan dalam upaya kami terhadap konservasi Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) The Mohamed bin Zayed Species Conservation Fund.


Tim kami:

Khofifah Indah Pratiwi

Muh. Sucipto Suharman

Ray Randers

Try Star Gabriell

Yeti


131 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page